Sedari kecil orang tua kita selalu memberikan wejangan supaya menjaga kesehatan mulut dan gigi. Saat ada masalah dengan gigi seperti adanya benjolan di gusi harus segera di periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Benjolan pada gusi bisa berbahaya jika dibiarkan terus menerus tanpa penanganan yang tepat.
Gusi merupakan jaringan lunak tempat bernaungnya gigi. Gusi yang sehat berwarna merah muda. Jika kebersihan gusi tidak dijaga, gigi akan bermasalah dan dapat mengundang berbagai penyakit. Benjolan yang terjadi di gusi ada terasa sakit dan ada yang tidak, tergantung penyebabnya. Cara mengobatinya juga berbeda.
Berikut ini dipaparkan penyebab benjolan di gusi yang dikelompokkan berdasarkan rasa sakit yang dirasakan.
Penyebab Benjolan di Gusi Tanpa Rasa Sakit
Adanya benjolan di gusi tanpa dibarengi dengan rasa sakit, bukan berarti tidak ada apa-apa. Walaupun penyebabnya kadang tidak berbahaya, namun pada beberapa kasus merupakan penanda adanya gangguan di rongga mulut yang harus segera diobati.
Adapun penyebab benjolan di gusi tanpa rasa sakit adalah sebagai berikut :
1. Mukosel
Di dalam rongga mulut bisa muncul sejenis kista yang bernama mukosel. Mukosel menyebabkan adanya benjolan pada gusi yang warnanya nyaris sama dengan warna jaringan gusi. Benjolan mukosel berstektur lunak dan bergerak-gerak jika disentuh. Biasanya tidak terasa sakit karena muncul akibat adanya sumbatan di kelenjar air liur.Benjolan mukosel umumnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa adanya perawatan. Namun, terkadang bisa muncul kembali dalam ukuran yang lebih besar. Jika sudah kambuh seperti ini harus segera dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan operasi kecil untuk mengangkatnya. Supaya mukosel tidak muncul, jangan menggigit atau mengisap bibir bawah dan pipi secara terus menerus atau berulang kali.
2. Granuloma Piogenik
Granuloma piogenik merupakan benjolan yang berwarna merah keunguan dan tidak menimbulkan rasa sakit di gusi. Penyebab munculnya memang belum terlalu jelas. Kemungkinan karena adanya benturan dan trauma fisik yang terjadi. Namun ada ahli kesehatan gigi yang menyebutkan kalau benjolan ini muncul akibat perubahan hormon. Hal ini dibuktikan dengan yang dialami oleh banyak wanita saat hamil.Untuk mengobati granuloma piogenik, dokter biasanya tidak melakukan langkah khusus, hanya saja jika benjolannya terasa mengganggu dan ukurannya cukup besar, dokter gigi akan melakukan operasi pengangkatan kecil.
Baca Juga : Cara Mengobati Penyakit Sinuitas
3. Fibroma
Benjolan Fibroma yang ada di gusi dapat muncul akibat tumbuhnya jaringan gusi yang berlebihan. Benjolan tersebut bisa muncul saat gusi terbentur, mengalami luka ataupun mengalami gesekan. Orang yang mengenakan gigi palsu dengan ukuran tidak pas biasanya mengalami benjolan fibroma ini. Begitu juga dengan dengan orang tidak sengaja menggosok gusi menggunakan sikat gigi yang keras. Selain di gusi, benjolan fibroma dapat muncul di pipi bagian dalam, di lidah bagian samping, serta di bibir bagian dalam.Fibroma tidak menimbulkan rasa sakit. Untuk penanganannya bergantung pada penyebabnya. Jika fibroma terjadi karena penggunaan gigi palsu yang kurang pas, dokter akan memperbaiki gigi palsu tersebut supaya tidak lagi melukai jaringan rongga mulut. Kalau penyebabnya karena salah gosok gigi atau lainnya, nanti akan hilang dengan sendirinya. Namun jika fibroma yang muncul berukuran cukup besar, dokter dapat melakukan operasi pengangkatan.
4. Torus
Pertumbuhan tulang berlebih yang umumnya terjadi pada langit-langit mulut atau di dasar mulut bisa menyebabkan benjolan pada gusi yang yang disebut torus. Benjolan torus tidak berbahaya dan tidak ada rasa sakit yang menyertai. Namun demikian jika benjolannya terlalu besar rasanya akan mengganjal dan mengganggu pengucapan.
Benjolan di Gusi Yang Terasa sakit
Beberapa kasus benjolan pada gusi disertai dengan rasa sakit yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu Sobatmuda harus waspada dan menghindari penyebabnya.
1. Abses
Abses terjadi karena adanya kumpulan nanah yang terbentuk di dalam gigi, gusi, atau tulang yang menahan gigi. Abses berbentuk benjolan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Benjolan ini muncul saat ada gigi berlubang parah dan tidak segera diobati. Bisa juga muncul karena kebersihan mulut yang buruk dengan karang gigi yang menumpuk. Jika benjolan sudah muncul, rasanya sangat nyeri hingga berdenyut-denyut
Abses tidak bisa hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu harus cepat ditangani dokter gigi. Jika dibiarkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti pipi dan rahang. Rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke telinga dan leher.
Baca Juga : Apa itu Penyakit Miom dan Cara Mengatasinya
2. Radang Gusi (Gingivitis)
Gingivitis atau radang gusi merupakan penyakit yang umum terjadi pada gusi karena kebersihan mulut yang buruk. Radang gusi menyebabkan gusi berwarna kemerahan, iritasi dan tampak bengkak serta disertai benjolan. Penyakit ini menimbulkan rasa sakit dan tidak bisa disepelekan. Jika didiamkan, radang gusi bisa menyebabkan penyakit gusi yang jauh lebih serius, seperti periodontitis atau bahkan bisa menyebabkan kehilangan gigi.3. Kista
Kista gigi terbentuk saat jaringan lunak pada gigi atau sarafnya mati. Kista menimbulkan benjolan yang terlihat seperti kantung berisi cairan. Teksturnya agak keras dan terasa nyeri jika disentuh. Kalau dibiarkan terus tanpa penanganan, kista di gigi bisa membesar dan merusak tulang-tulang alveolar yang berada di sekitar gigi. Lama-kelamaan, gigi bisa lepas dengan sendirinya.
4. Gejala Kanker
Benjolan pada gusi yang paling berbahaya adalah gejala kanker. Bentuk benjolannya berbeda dengan jenis benjolan lainnya. Umumnya berbentuk tidak teratur dan keras, serta berwarna kemerahan. Kemunculannya seringkali disertai dengan rasa kebas di sekitar area mulut dan terasa sakit pada tenggorokan. Suara juga bisa berubah.Perawatan kanker di gusi, tidak berbeda dengan kanker di bagian tubuh lainnya, seperti dilakukan kemoterapi, terapi radiasi dan operasi. Oleh karena itu harus ditangani oleh dokter dengan segera.
Cara Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut
Supaya terhindar dari penyakit benjolan di gusi, kita harus merawat kesehatan gigi dan mulut. Selain menjaga kualitas hidup dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, kita harus melakukan hal-hal berikut :
- Gosok gigi setidaknya 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, serta bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss.
- Bagi perokok, hendaknya berhenti merokok.B
- Berkumur dengan obat kumur setelah menggosok gigi dapat membantu mengurangi plak serta mencegah radang gusi.L
- Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali.K
- Konsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin C untuk menurunkan risiko gangguan gusi.
- Minum air putih yang cukup, terutama setelah makan akan membantu mencuci sisa makanan dari gigi Anda dan mencegah bakteri membentuk plak yang dapat merusak gusi.
Diriku termasuk yang parno ama masalah gigi, gusi dan mulut. berhubung gigi keropos dan banyak tambalan, jadi rajin mengecek gigi dan ke dokter 6 bulan sekali untuk periksa gigi. Sekarang jadi tahu deh istilah istilahnya gini
BalasHapusWah berarti kita harus lebih peduli lagi ya terhadap kebersihan mulut dan gigi. Jika ditemukan adanya benjolan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Supaya lebih cepat diketahui sebabnya dan juga lebih cepat ditangani jika sekiranya ditemukan masalah yang serius.
BalasHapusKebersihan gigi dan mulut penting. Kalau sampe ada sakit kayak abses, duh ribet. Mana harga pengobatannya mahal. Benar-benar harus dijaga dan dirawat dengan baik.
BalasHapusTernyata benjolan di gusi tuh banyak macamnya ya, mulai dari yang engga sakit sampai yang sakit dan berbahaya... Anak saya nih beberapa kali mengalami abses...
BalasHapusKebersihan gigi emang nomor satu deh. Aku pernah lho sakit mata, kena syaraf mata. Kata dokter mata akibat infeksi/ bakteri dari gigi. Duh...padahal aku engga merasa sakit gigi tuh.
BalasHapusTapi pandemi gini belum berani nih cek gigi. Harusnya kan kontrol tiap 6 bulan ya
Eh, aku kira gusi benjol itu wajar karena gak terasa sakit. Nggak taunya bisa bahaya juga ya. Nana kista juga bisa tumbuh di gusi. Duh, kok ngeri
BalasHapusNgeri banget ya kalau sampai kena masalah gigi dan gusi, apalagi kalau sampai kena kanker gusi. Duh, na'udzubillahi min dzalik.
BalasHapusMakanya harus rajin merawat gigi dan mulut ya :)
Aku juga takut banget main2 sama gigi... ibarat kalo ada 1 masalah ahris diselesaikan, dibiarin bukan malah selesai tapi nimbulin masalah lebih serius
BalasHapusWaaah ternyata penyakit pada gusi macam-macam ya. Tahunya cuma sariawan aja. Jadi tambah pengetahuan nih. Emang kalau gusi sakit gigi jadi sakit . Dan itu nggak enak banget rasanya.
BalasHapusSaya terkadang kena radang gusi. Gak sampai sakit gimana sih, cuma kerasa gak enak karena gusi sedikit bengkak. Ternyata penyebabnya banyak ya.
BalasHapuswah pas bener nih kemarin aku baru muncul benjolan gusi, tapi ialng dalam beberapa hari dan gak sakit sih.. alhamdulillah berarti nggak terlalu bahaya ya.. huhu. Makasi infonyaaa
BalasHapusAku seringnya mengalami radang gusi, Mbak. Kadang karena kena sikat gigi, berdarah, dan akhirnya agak bengkak selama beberapa hari.
BalasHapusTerima kasih tipsnya. Dari pengalamanku, urusan mulut dan gigi kalau diabaikan bisa merembet ke saraf juga jadinya, bukan hanya sakit di area rongga mulut.