Pembangunan kepemudaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kepentingan pembangunan nasional, Di tangan para pemuda inilah nantinya pembangunan masa depan dapat dilaksanakan. Pembangunan harus menyentuh seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali wilayah perdesaan yang dihuni sebagian besar masyarakat Indonesia. Pembangunan juga harus menyentuh disegala bidang.
Salah satu upaya pemerintah dalam membangun desa dan menjadikan desa sebagai pusat melangsungkan kehidupan yang lebih baik dimasa depan adalah menciptakan lapangan kerja mandiri dalam rangka memandirikan dan mensejahterahkan masyarakat desa.
Salah satu usahanya adalah dengan mendirikan atau mengadak
an usaha produktif yang dapat dikelola sendiri. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi perusahaan dapat berpengaruh positif yaitu dorongan untuk selalu meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi persaingan juga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, yaitu produk mereka akan tergusur dari pasar apabila perusahaan gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Selain itu penguasaan teknologi dan kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk terus dapat bertahan dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa depan.
an usaha produktif yang dapat dikelola sendiri. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi perusahaan dapat berpengaruh positif yaitu dorongan untuk selalu meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi persaingan juga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, yaitu produk mereka akan tergusur dari pasar apabila perusahaan gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Selain itu penguasaan teknologi dan kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk terus dapat bertahan dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa depan.
Disini penulis mencoba mencari peluang bisnis yang agak sedikit berbeda dengan usaha-usaha lain namun produknya tetap dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu kebutuhan akan produk rumah tangga. Sasaran utama pasar adalah masyarakat umum yaitu masyarakat rumah tangga. Hal itu dikarenakan masyarakat rumah tangga masih sangat menjanjikan untuk menjadi konsumen karena mereka adalah kalangan yang paling besar mendominasi dari sebagian konsumen. Bahkan mereka selalu menginginkan peralatan-peralatan rumah tangga untuk menghiasi isi tempat tinggal mereka.
Saat ini banyak industri rumah tangga yang berkembang membuat peralatan rumah tangga seperti : gorden, taplak meja, sarung bantal, karpet, alas tempat makan, dll. Pasar inilah yang akan penulis masuki, namun penulis membuat inovasi dan kreasi sendiri dengan memanfaatkan bahan baku produk rumah tangga dari kain perca (sisa kain yang telah tidak dipakai).
Mengingat masih minim produsen yang memakai bahan dasar kain perca untuk membuka usaha, biayanya pun relatif murah, tidak terlalu menyita waktu karena pekerjaan ini dapat dilakukan di sela-sela waktu luang, selain itu memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai lagi untuk mengurangi sampah. Diharapkan dari usaha rumah tangga ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan rumah tangganya, tentu saja dengan produknya yang berbeda dari produk lain karena penggunaan bahan dasar yang berbeda dan unik.
Istilah kain perca umum dijumpai merupakan sisa-sisa kain yang tidak dipakai lagi. Sebelumnya mungkin banyak para pengusaha konveksi atau para penjahit yang membuang kain perca, namun dalam usaha ini penulis justru menggunakannya sebagai bahan baku produk rumah tangga. Produk-produk yang ditawarkan hampir sama dengan produk rumah tangga dari bahan baku kain biasa pada umumnya. Misalnya: taplak meja, sprei, sarung bantal+guling, gorden, keset, tas, dompet dll.
Untuk tahap awalnya mungkin hanya bisa memproduksi dalam skala kecil seperti taplak meja, sarung bantal+guling, keset ataupun sesuai permintaan konsumen.
Dari produk-produk tersebut dapat ditambahkan renda-renda kecil ataupun hiasan-hiasan di sekelilingnya sebagai upaya mempercantik produk yang dihasilkan. Bisa juga kain perca dibentuk menjadi bulatan-bulatan yang memanjang di setiap produk. Hal ini disesuaikan dengan kreasi dari pembuat produk atau selera konsumen.
Program kewirausahaan ini, diharapkan dapat menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat. Dari kegiatan ini pun, akan dapat dilihat bahwa usaha ini mampu bersaing dengan usaha produk rumah tangga yang lebih dahulu ada sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini pantas untuk dikembangkan dan ditiru masyarakat sekitar.
Dalam hal ini dapat diasumsikan sebagai masyarakat rumah tangga yang senantiasa memerlukan peralatan rumah tangga. Sehingga dapat diketahui seberapa besar kebutuhan dan selera konsumen untuk tahap awalnya bila sebelumnya produk rumah tangga banyak yang memakai bahan dasar kain mampu memenuhi kebutuhan konsumen, maka seiring perkembangan zaman timbul untuk beralih lebih inovatif dan kreatif dengan mendaur ulang kain perca sebagai bahan dasar produk rumah tangga.
Mengingat juga banyak manfaat yang dapat diambil selain cara memperolehnya mudah dan mengurangi sampah yang akan timbul juga menekan biaya bahan baku. Optimis bahwa produk ini juga akan lebih disukai oleh konsumen.
Input dari usaha ini adalah dengan memanfaatkan kain perca yaitu sisa sisa kain yang tidak digunakan. Dengan kain perca tersebut kita dapat memproduksi produk-produk rumah tangga seperti sprei, gorden, taplak meja, keset, sarung bantal dll. Kain perca tersebut dapat di olah menjadi produk-produk seperti tersebut diatas dengan menambahkan hiasan-hiasan atau renda-renda agar lebih menarik. Kita dapat meraih keuntungan yang cukup besar dari usaha ini karena bahan yang digunakan tidak terlalu sulit untuk didapatkan selain itu harganya juga sangat terjangkau.
Selain produk-produk diatas kita juga menerima pesanan sesuai permintaan konsumen baik model, ukuran maupun jumlah.
Dengan alternative bahan baku produk yang berbeda dari produk lain tentu saja dapat menyerap banyak tenaga kerja, hal ini karena tingkat kreatifitas dan ketrampilan tenaga ahli juga dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk. Apalagi jika permintaan konsumen tinggi, memungkinkan pengembangan usaha yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.
Dari latar belakang pemilihan bahan baku, maka biaya penggunaan bahan baku juga dapat ditekan sehingga harga jual yang ditawarkan produk akan lebih murah atau paling tidak sama dengan harga pasar.
Dengan harga yang sama namun konsumen sudah dapat memperoleh barang yang lebih berkualitas. Kain perca merupakan sampah non organic yang sulit dihancurkan oleh bakteri sehingga pendaurulangan kain perca tentu saja dapat mengurangi jumlah sampah di masyarakat.
Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan juga dapat menjadi salah satu solusi banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini.
Adapun sarana dan prasarana beserta perkiraan pembiayaan (alokasi dana) yang dibutuhkan untuk mendukung usaha ini adalah sebagai berikut :
- Mesin jahit : Rp. 1.000.000,-
- Mesin Obras @ 1 buah : Rp. 1.500.000,-
- Kain perca : Rp. 300.000,-
- Keperluan jahit (benang, jarum,dll) : Rp 150.000,- •
- Hiasan (pita, tali dll) : Rp 150.000,-
- Biaya gaji tenaga tambahan : Rp 300.000,-
- Lain lain : Rp 100.000,-
Meningkatnya jumlah permintaan masyarakat akan produk rumah tangga mendasari untuk menciptakan usaha ini. Diharapkan dari usaha ini ke depan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga para ibu rumah tangga dan remaja-remaja putri.
Alasan utama penggunaan bahan baku dari produk rumah tangga ini krena kain perca mudah didapat, biaya pengadaan bahan baku murah dan dapat mengurangi jumlah sampah. Tentunya usaha ini juga masih jarang dikembangkan sehingga penulis juga optimis usaha produk ini dapat diterima pasar terlebih dilihat dari bahan bakunya yang membedakan dengan barang-barang produksi sama yang lebih dahulu berkembang.
Karena usaha daur ulang kain perca sebagai produk rumah tangga merupakan usaha yang baru dirintis dan selama ini konsumen masih belum familiar dengan produk rumah tangga yang berbahan baku kain perca sehingga masih terdapat kesulitan dalam mencari pangsa pasar (konsumen) yang tertarik dengan inovasi daur ulang kain perca.
Dengan pertimbangan modal usaha yang bisa ditekan seminimal mungkin, usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang relative lebih banyak dari usaha produk-produk rumah tangga yang sama. Kemungkinan harga jual lebih tinggi dari harga jual produk yang sejenis memberikan keuntungan buat penulis, namun hal ini sesuai dengan proses produksinya yang membutuhkan kreatifitas dan ketrampilan khusus.
Tanggapan pasar yang diharapkan terbuka dan bisa menerimanya memungkinkan usaha ini dapat berkembang dengan baik. Dengan berkembangnya usaha ini nantinya akan membuka peluang-peluang untuk merekrut tenaga-tenaga kerja baru.
Tak dapat dipupungkiri bahwa selama ini usaha-usaha sejenis juga banyak yang berkembang di pasar sehingga menjadi ancaman dari usaha kain perca sebagai produk rumah tangga akan memiliki banyak pesaing.
Tags:
Industri Rakyat Desa