Motivasi kerja
dalam manajemen hanya diajukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
pada khusunya dan mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi
bawahan agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Ada berbagai pendapat dari para ahli tentang pengertian
motivasi itu sendiri antara lain :
- Stephen Robbins dalam Hasibuan (2006:213): Motivasi kerja adalah proses yang ikut menentukan intesitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran.
- Mcclelland dalam Veithzal Rivai (2011:837): Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu yang berasal dari dalam dirinya bukan atas dorongan pihak lain.
- Wexley & Yukl dalam Edi Sutrisno (2011:110): Pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula diartikan sebagai hal atau keadaan menjadi motif.Jadi motivasi adalah sesuatu yang menimbukkan semangat atau dorongan kerja.
- Fillmore H. Stanford dalam Mangkunegara (2011:93): “motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia kea rah suatu tujuan tertentu.
Sedemikian
unik dan pentingnya motivasi, banyak ahli filsafat, sosial, psikologi maupun
ahli manajemen melakukan penelitian dan mengeluarkan teori mangenai
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan bagaimana individu termotivasi. Menurut
Maslow setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara
hierarki dari tingkat yang paling dasar sampai pada tingkatan yang paling
tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkat paling rendah telah terpenuhi maka
akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Motifasi ikut kegiatan dari diri sendiri |
Ditinjau
dari sumbernya, motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik (Handoko, 2001). Motivasi intrinsik yaitu motivasi atau
dorongan yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari
orang lain, melainkan atas dasar kemauan sendiri. Contohnya: self actualization need (keinginan untuk
mengaktualisasikan diri). Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah ada stimulus atau
rangsangan, suruhan atau bahkan paksaan dari orang lain, sehingga dalam kondisi
demikian seseorang mau melakukan sebuah tindakan/pekerjaan, contohnya: reward dan punishment.
Pada
dasarnya, proses motivasi dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan
mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari jalan atau tindakan
untuk memenuhi dan mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai
dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa pegawai secara regular
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau menghabiskan sesuatu
dikantor, yang sebenarnya hanya untuk memuaskan kebutuhan sosialnya.Langkah ini
sebagai suatu usaha yang bagus, namun tidak produktif dalam mewujudkan hasil
kerja atau target kerja.
Dari
definisi diatas dikatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta untuk pencapaian tujuan yang
seorang rencanakan.
Tags:
Teori