Di Desa Pucangro, Kec Kalitengah Kabupaten Lamongan Jawa Timur tampak meriah dengan gelaran Tradisional Game Festival (TGF) yang digelar oleh Pemuda IPNU-IPPNU Ranting Pucangro kolaborasi dengan TBM Bintang Brilliant. Pelaksanaannya adalah di Hari Jumat, tanggal 1 Maret 2024 mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 anak usia 9-15 tahun sebagai peserta dan 20 pemuda usia 16-22 tahun sebagai Panitia. TGF kali kedua ini sukses menghadirkan semangat kebersamaan dan kegembiraan melalui permainan-permainan tradisional yang hampir punah tergerus zaman.
Adapun permainan yang diadakan adalah : Bakiak, Gobag Sodor, Benthik dan Egrang. Permainan dilakukan secara beregu. Tiap regu terdiri dari 3 anak.
Lomba Bakiak
Salah satu momen menarik dalam TGF adalah lomba bakiak. Lomba ini tak sekadar menyuguhkan keseruan, tetapi juga menempatkan kekompakan dan kerjasama sebagai kunci utama. Pembagian kelompok memberikan kesan tersendiri, menjaga agar setiap tim dapat menjaga keseimbangan dengan baik.
Tidak hanya sekadar perlombaan, lomba bakiak menjadi medium pembelajaran bagi anak-anak untuk memahami arti kebersamaan dan pentingnya bersatu sebagai satu kesatuan.
Lomba Gobag Sodor
Gobag Sodor, atau yang dikenal dengan nama lain Blog Sodor, menjadi permainan yang menciptakan kegembiraan dan persaingan sehat di kalangan anak-anak. Setiap kelompok berusaha keras untuk menjadi yang terbaik, tetapi tanpa kehilangan esensi bersenang-senang. Gobag Sodor menjadi salah satu wadah bagi anak-anak untuk mengasah keterampilan sosial dan saling mendukung dalam meraih tujuan bersama.
Di tempat lain, permainan ini disebut juga dengan Bentengan.
Lomba Benthik
Benthik, sebuah permainan yang hampir punah,. Terbukti banyak anak Anaka dan dewasa yang tidak mengetahui permainan ini. Jangankan memainkan, melihat saja tidak pernah. Oleh karena itu Tradisional Game Festival 2 di Desa Pucangro dihadirkan lomba Benthik.
Lomba ini memberikan warna tersendiri. Dengan konsep mirip softball, Benthik menghadirkan momen emosionil sekaligus mendalamkan keberagaman budaya tradisional Indonesial. Peralatan dari kayu gabus membuat meriahtanoa takut terluka. Gabus sifatnya lunak dan ringan. Jika terkena pukulan tidak terlalu sakit. Beda dengan jenis kayu lainnya.
Ketrampilan melempar, menangkap, kejelian dan pengambilan strategi diperlukan untuk memenangkan permainan.
Permainan Egrang
Meskipun tidak dilombakan, keberadaan permainan egrang memberikan sentuhan nostalgia. Anak-anak diberi kesempatan untuk mencoba dan merasakan sensasi yang mungkin jarang mereka jumpai. Pengawasan ketat dari panitia memberikan rasa aman, sehingga kegiatan ini bisa dinikmati tanpa khawatir.
Harapan untuk Masa Depan
Tradisional Game Festival di Desa Pucangro tidak hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya tradisional. .
Melalui Tradisional Game Festival, Desa Pucangro berhasil menyatukan anak-anak dalam kegembiraan sekaligus memberikan pesan moral dan budaya yang tak ternilai. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus diadakan, menginspirasi komunitas lain untuk merayakan kekayaan budaya tradisional Indonesia.