ini adalah proposal yang diajukan dalam rangka pengajuan usaha produktif Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga
A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kepemudaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kepentingan pembangunan nasional, Di tangan para pemuda inilah nantinya pembangunan masa depan dapat dilaksanakan. Pembangunan harus menyentuh seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali wilayah perdesaan yang dihuni sebagian besar masyarakat Indonesia. Pembangunan juga harus menyentuh disegala bidang. pemerintah berupaya dalam membangun desa dan menjadikan desa
sebagai pusat melangsungkan kehidupan yang lebih baik dimasa depan. kepeloporan pemuda dalam meningkatkan kemitraan pemuda dengan masyarakat sangat dibutuhkan.
Penggerakkan masyarakat khususnya pemuda untuk mengubah paradigma pencari kerja menjadi menciptakan lapangan kerja dalam rangka memandirikan dan mensejahterahkan masyarakat desa harus ditingkatkan. Salah satu usahanya adalah dengan mendirikan atau mengadakan usaha produktif yang dapat dikelola sendiri.
Salah satu komoditi yang sering dijumpai dan mudah didapat di desa adalah buah kelapa. Bagi masyarakat Desa buah kelapa hanya dimanfaatkan untuk santan atau bumbu dapur, belum ada pengolahan lebih jauh. Kelapa di desa ini sangat mudah didapat dan hampir semua penduduk mempunyai pohonnya.
Alternatif lain yang kami tawarkan untuk pemanfaatan buah kelapa yang meimpah di Desa Peniwen adalah pembuatan kue, yakni kue wingko sebagai salah satu usaha alternatif yang produktif bagi masyarakat khususnya pemuda. Dengan memanfaatkan peluang adanya produk/komoditi yang melimpah, di satu sisi kita dapat meningkatkan nilai ekonominya yang sebelumnya kurang mendatangkan keuntungan dan disisi lain dapat membuka lapangan pekerjaan di desa.
Usaha pembuatan kue wingko merupakan salah satu penciptaan lapangan pekerjaan mengingat prospeknya cukup menjanjikan dengan perhitungan bahwa setiap hari dapat diproduksi dan pangsa pasar cukup luas, bahan baku dan lain lain mudah didapat, banyak diminati masyarakat sebagai makanan ringan, oleh oleh/buah tangan dll. Disamping itu kue wingko tidak mengenal musim, meski musim hujan atau kemarau tetap biss berproduksi berbeda dengan usaha krupuk atau keripik yang menggantungkan pada sinar matahari. Kue wingko juga awet tidak cepat tengik atau basi.
Oleh karenanya kami berusaha menciptakan lapangan usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian dibidang usaha ekonomi kecil melaui pembuatan kue wingko.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam usaha ini adalah sebagai berikut :
- Melatih generasi muda terampil dalam mengelola organisasi khususnya dalam bidang ekonomi sosial.
- Mengembangkan minat dan bakat menjadi wirausaha yang terampil
- Melatih dan mengembangkan ekonomi masyarakat
- Memberi kepercayaan diri untuk tantangan dimasa depan
- Meningkatkan jumlah dan mutu sarana, peralatan, serta tenaga kerja dan modal untuk meningkatkan produksi
- Meningkatkan pendapatan/penghasilan usaha
C. SASARAN
Pemasaran yang dilakukan saat ini masih memenuhi kebutuhan diwilayah sekitarnya mengingat kemampuan produksinyua masih belum menjangkau untuk wilayah perkotaan. Diperkirakan kedepan rencana peningkatan dengan mengoptimalkan pemasaran wilayah perkotaan dan perluasan daerah luar perkotaan.
D. JENIS USAHA PRODUKTIF
Jenis usaha yang dilakukan adalah usaha pembuatan kue wingko dimana kita mengolah bahan baku kelapa yang stoknya melimpah di desa dan tepung ketan dengan diberi tambahan gula dan sedikit vinili untuk perasa yang menjadi jajanan kue yang enak dan lezat. Kue ini kemudian dikemas menjadi barang yang mempunyai nilai jual yang ekonomis.
Kue wingko ini dapat menjadi makanan jajanan sehari hari dan juga menjadi makanan yang disajikan untuk tamu di acara tasyakuran, pengajian, atau khitanan atau acara lainnya. Dapat juga dijadikan oleh oleh (buah tangan) sewaktu bepergian. Proses pembuatannya mudah tidak perlu ketrampilan atau keahlian khusus asalkan mempunyai alat atau sarananya semua orang dapat membuatnya.
F. KELAYAKAN USAHA
1. Prospek Keuntungan
Dalam usaha pembuatan kue wingko ini kita dapat mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang bernilai ekonomis siap saji sesuai dengan permintaan. Ada yang dikemas dengan harga Rp. 1.000,- , Rp 2.500,- , dan Rp. 5.000,- serta dapat juga dikemas dengan harga Rp. 10.000,- sesuai permintaan pasar/ pembeli.
Bahan baku tepung ketan per 1 Kg membutuhkan 4 butir kelapa, 1 Kg Gula dan sedikit vanili. Bahan baku tersebut jika diolah dan dikemas bisa menjadi 70 bungkus kue dengan harga perbiji Rp. 1.000,- atau bisa jadi 15 bungkus jika dikemas dengan harga Rp. 5.000,-.
Adapun bahan–bahan dalam pembuatan kue wingko beserta perincian keuangannya adalah sebagai berikut :
1. Kelapa 40 butir @Rp. 2.000,- : Rp. 80.000,-
2.Tepung Ketan 10 Kg @Rp 12.000,- : Rp. 120.000,-
3.Gula 10 Kg @Rp 10.000 : Rp. 100.000,-
4.Panili / Perasa Makanan : Rp. 1.000,-
5.Plastik 1 Roll : Rp. 20.000,-.
6.Gas Elpiji 3 kg 3 tabung @Rp. 13.000,- : Rp. 39.000,-
JUMLAH : Rp. 360.000,-
Sebagai bahan percontohan kami membuat kue wingko dengan kemasan Rp. 1.000,-. Jika 1 Kg tepung ketan manghasilkan 70 bungkus, maka 10 kg akan menghasilkan 700 bungkus. Jika diambil oleh pengecer dengan harga Rp. 900,- maka perhitungan hasil labanya adalah sebagai berikut :
Laba = jumlah produksi – biaya
= (700 bungkus x Rp. 900,-) – Rp. 360.000,-
= Rp 630.000,- – Rp. 360.000,-
= Rp. 270.000,-
Jika membuat kue wingko dengan kemasan Rp. 5.000,-. Maka perhitungan biayanya per 1 Kg tepung ketan akan manghasilkan 15 bungkus, dan 10 kg akan menghasilkan 150 bungkus. Jika diambil oleh pengecer dengan harga Rp.4.500,- maka perhitungan hasil labanya adalah sebagai berikut :
Laba = jumlah produksi – biaya
= (150 bungkus x Rp. 4.500,-) – Rp. 360.000,-
= Rp 675.000,- – Rp. 360.000,-
= Rp. 315.000,-
2. Pemasaran
Sistem pemasaran awal kami adalah dijual kepada pengecer-pengecer dengan harga Rp. 900,- per bungkus dan dijual sendiri kerestoran dan rumah makan serta memenuhi permintaan (pemesanan) pelanggan dengan harga Rp.900- , Rp.4.500,- dan Rp 10.000,- atau tergantung permintaan.
3. Pengembangan
a. Mengembangkan volume produksi
b. Mengembangkan sistem pemasaran
c. Mengembangkan alat alat produksi
d. Memberikan kesempatan usaha pada generasi pemuda
G . SARANA DAN PRASARANA USAHA
Untuk mendukung usaha pembuatan kue wingko ini kami menggunakan peralatan yang sangat sederhana dan tidak terlalu banyak serta tidak perlu tempat yang luas. Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Ember besar 2 buah
2. Cetakan/loyang wingko 6 buah
3. Parutan Kelapa
4. Lengser Jumbo 2 buah
5. Sendok Besar + Kecil
6. Lempengan seng besi
7. Kompr Elpiji + tabung 3 buah
8. Sedikit pasir
H. DANA YANG DIBUTUHKAN
Untuk mendukung pembiayaan usaha memerlukan permodalan yang cukup, sementara saat ini modal sendiri yang kami gunakan masih terbatas jauh dari kebutuhan. Karena itu kami dalam mengembangkan usaha ini kami memerlukan tambahan permodalan untuk pengadaan peralatan dan pembelian bahan baku. Adapun perincian kebutuhan permodalan dan pengadaan peralatan adalah sebagai berikut :
• Ember besar 2 buah @Rp. 55.000,- : Rp. 110.000,-
• Cetakan/loyang wingko 6 buah @Rp. 180.000 : Rp 1.080.000,-
• Parutan Kelapa : Rp. 20.000,-
• Lengser Jumbo 2 buah @ Rp. 45.000 : Rp 90.000,-
• Sendok Besar + Kecil : Rp 25.000,-
• Kompor Elpiji 3 buah @ Rp. 400.000,- : Rp 1.200.000,-
• Tabung Elpiji 3 kg 3 buah @ Rp 150.000 : Rp 450.000,-
• Lempengan seng besi : Rp. 15.000,-
• Sedikit pasir : Rp 10.000,-
JUMLAH : Rp. 3.000.000
Jadi total dana yang kami butuhkan adalah sebesar Rp 3.000.000,-\
I. PENUTUP
Demikian proposal yang kami ajukan, besar harapan kami dapat diterima dan ditindaklanjuti.
Tags:
Industri Rakyat Desa